Selasa, 28 Mei 2013

Responding paper 5 dan 6


Responding Paper Agama Zoroaster
Elita Karlina
1110032100017
A.    Sejarah Agama Zoroaster
            Iran dan Persia adalah dua nama yang kerap digunakan untuk menunjukan satu wilayah.  550 SM-imperium pertama.Kekaisaran Akhemeniyah(Persia) imperium ini didirikan oleh Cyrus atau Koresh yang agung. 486 SM, raja Darius 1 naik takhta, dan pada tahun 521 SM menguasai iran. Pada tahun 334 SM, Alexander Agung kaisar Macedonia, yunani, merentangkan kekuasannya hingga mampu menaklukan dan menguasai imperium Persia. Alexander bahkan memerintahkan pasukannya untuk membunuh ribuan tentara Persia, dan membakar ibu kotanya: parsepolis. Dibawah kekaisaran Seleukus, Persia mengalami babak sejarah yang cemerlang.kekaisaran ini berhasil menggabungkan asia kecil, syam,irak dan iran menjadi satu kesatuan wilayah. Setelah itu muncul kekaisaran Parthia yang menguasai Persia pada tahun 247 SM-224 M. dalam lembar sejarah iran kuno, kekaisaran Parthia disebut juga dinasti Arcia.
Kekaisaran sasanid: didirikan oleh Ardashir I ysng berkuasa pada tahun 224 M. dinasti ini dipercaya sebagai pembangun dan penghidup kembali peradaban Persia dan Zoroaster, sekaligus berupaya membangun kembali tradisi Persia peninggalan dinasti akhmeniyah.
B.     Penganut  dan Perkembangan Agama Zoroaster
            Sebelum Zarathustra lahir, agama bangsa persi adalah bersumber pada ajaran polytheisme, paganism, dan animism. Menurut penganut Zoroaster,Dzat Ahura mazda adalah esensi murni yang suci dari segala bentuk materi, yang tak dapat dilihat oleh pandangan mata atau tidak dapat ditangkap kedzatannya oleh akal manusia. Oleh karena itu zoroastrianisme pun membuat rumusan tentang hakikat ketuhanan ahura mazda denga dua rumus penting.
            Rumus pertama bersifat transenden(samawi)yang disimbolkan dengan matahari, sedangkan rumus kedua bersifat imanen (ardhi) yang disimbolkan dengan api. Keduanya adalah unsur yang memancarkan cahaya, menerangi semesta,suci, serta tidak dapat terkontaminasi oleh hal-hal yang buruk dan segala bentuk kerusakan. Kepada cahayalah kehidupan semesta raya ini bergantung. Sifat inilah yang paling mendekati untuk digambarkan oleh manusia akan sifat maha pencipta.
C.     Kitab Suci Agama Zoroaster
Kitab suci agam Zoroaster (Avesta) Ada tiga bagin:
(1). Gathas,(2). Yashts, (3). Vendidat atau videdat. [1]
D. Ajaran dan kepercayaan agama Zoroaster
            Persamaa persamaan ajaran agama Veda India dan Zoroaster:
a.       Mengenal pemujaan terhadap dewa mithra yaitu dewa matahari
Mengenal pemujaan terhadap dewa varunna yaitu dewa laut
Mengenal pemujaan terhadap dewa hauma yaitu dewa soma(nama tumbuh-tumbuhan)
b.      Mengenal adany kasta, yaitu:
Kasta kepala negara dan pendeta
Kasta militer
Kasta petani atau penggarap tanah
c.       Tentang penciptaan alam
Agama Zarathustra mengajarkan bahwa kekuatan moral dapat menguasai alam semesta ini. Persaingan antar prinsip-prinsip baik dan buruk seperti terjadinya siang dan malam dipandang sebagi keseluruhan sejarah semesta ini. Menurut ajaran Zarathustra ala mini sudah berusia 6000 tahun dan masih akan berusia 6000 tahun lagi atau usia ala mini 12.000 tahun lamanya. Sesudah 12000 tahun itu terjadilah kiamat.
d.      Manusia
Manusia pada asalnya adalah wujud ghaib, dan rohnya dalam bentuk fravashi dan fravhr, ada sebelum jasmaninya. Baik jasad maupun rohnya adalah ciptaan ohramzd, dan roh itu tidak bersifat abadi. Manusia adalah milik tuhan dan kepadanya dia kembali.
e.        Etika
Sebagian besar ajaran agama Zoroaster adalah menyangkut masalah etika. Dasar pikiran teologisnya mempunyai pandangan moralistic tentang kehidupan. Kenyataan kehidupan yang utama dan tidak bisa dihindari adalah kejelekan. Baik adalah baik dan jelek adalah jelek.
f.       Peribadatan
Zoroaster mewajibkan kepada para pengikutnya untuk beribadat lima kali sehari. Ketika matahari terbit, ketika tengah hari, ketika matahari terbenam, waktu setengah hari seperti waktu ashar, tengah-tengah antara tengah hari dan waktu matahari terbenam.
Bentuk dan isi : 1.Mempersiapkan diri dengan mencuci wajah, tangan dan kaki dari kotoran debu. 2. Melepas tali kawat suci dan berdiri dengan tali dipegang dengan kedua tangannya di mukanya.
para pengikut Zoroaster  mempunyai kewajiban bersama yaitu merayakan tujuh macam peringatan hari besar tahunan: 1. Pertengahan musim semi, 2. Pertengahan musim panas, 3. Pertengahan musim dingin, 4. Upacara khusus bagi kelahiran, 5. Menginjak usia pubertas, 6. Perkawinan, 7. Kematian
g.      Pengadilan saat kematian
Setiap roh manusia setelah meninggalkan kehidupan dunia ini akan bergentayangan menunggu selama tiga hari di dekat jasad yang sudah menjadi mayat. Pada hari keempat, roh menghadapi pengadilan diatas ”jembatan pembalasan”, jembatan yang dijaga oleh dewa rashu yang bertindak sebagai hakim yang secara sangat adil menimbang perbuatan baik dan buruk manusia.
            Neraka di dalam agama Zoroaster bukan merupakan tempat penyiksaan abadi. Neraka hanya bersifat sementara dan merupakan tempat penyucian dari noda-noda dosa. Akhir penyucian dosa terjadi pada pengadilan(nisab) terakhir pada akhir zaman.
h.      Hari kebangkitan
Perhitungan terakhir, menurut agama Zoroaster, juga hanya berupa tiga hari”penyucian” di dalam logam yang meleleh dan setelah itu roh-roh terkutuk bangkit dari neraka dan seluruh umat manusia tanpa kecuali berkumpul dalam surge tempat tinggal ahriman dan syetan-syetan. Tuhan melunakan keadilan dengan rasa belas kasihan. Dia tidak mempunyai sifat yang kejam dan sama sekali tidak bisa murka. Surge adalah suatu keadaan yang kembaki kepada kehidupan dunia yang ideal dipulihkan.[2]

i.        Konsep Api dalam ajaran agama Zoroaster
Zoroaster menganjurkan pengikutnya untuk senantiasa menyalakan api suci di tungku-tungku api yang terdapat di setiasp kuil peribadatan. Api tersebut harus selalu menyala dan memancarkan cahaya.
j.        Ritus kematian Agama Zoroaster
1.      Mayat dibiarkan di dalam sebuah ruangan di rumah selama tiga hari sebelum dibawa ke Dakhma, tempat untuk melaksanakan upacara kematian.
2.      Sesudah itu, mayat lalu dibawa ke Dakhma atau Menara Ketenangan.
3.      Di sana mayat akan ditelanjangi dan ditidurkan di atas menara yang terbuka dan dibiarkan agar dimakan oleh burung-burung.
4.      Sisa-sisa tulang kemudian dibuang ke dalam sumur.

k.      Upacara Keagamaan Sehari-hari dan hari raya
untuk melangsungkan upacara keagamaan sehari-hari, penganut Zoroaster tidak diharuskan pergi ke kuil. Mereka dapat berdoa di mana saja seperti di gunung-gunung, sungai-sungai, ladang-ladang ataupun di rumah. Mereka dapat menyampaikan nazar, penyesalan dosa,ungkapan terima kasih, dan sebagainya. Waktu yang dirasakan tepat untuk melakukan upacara agama sehari-hari adalah di pagi hari. Zoroastrianisme mempunyai beberapa hari raya atau disebut Gahambars.[3]


[1] H.A Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia,Yogyakarta: PT. Hanindita Offset, 1988,h.270
[2] Ibid h.271
[3] http.www.wikipedia.com.senin18-03-2013, 14.24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar